Pidato: Malaysia Dimata Soekarno
Dilapori
kepada saya bahwa radio Kuala Lumpur berkata, “Uuh, Republik Indonesia Presiden
Soekarno, wahh, sekarang sudah gak ada artinya, gak ada orang yang mau dengar,
gak ada orang yang mau ikut”. Apa benar demikian saudara-saudara? Saya pulang
dari luar negeri dan saya bisa berkata kepada saudara-saudara, belum pernah!
Nama Republik Indonesia begitu tingginya sebagai mercusuar daripada umat
manusia didunia ini, terutama sekali dikalangan petinggi di dunia. Satu bukti
bahwa dunia mendengarkan Republik Indonesia, bahwa dunia menerima merasa
menerima dari Indonesia itu konsepsi-konsepsi.
Kuala
Lumpur berkata, “Enggak, Republik
Indonesia sudah jatuh gak punya nama, gak ada lagi orang mendengarkan Republik
Indonesia, gak ada lagi orang yang mendengarkan Presiden Soekarno”. Apa benar
demikian saudara-saudara?
Merasa
mampu kuala lumpur? Tantang kepada Malaysia! Hey engkau Malaysia, apa konsepsi
yang engkau berikan kepada umat manusia?! Apa konsepsi yang engkau berikan
kepada rakyat di Kalimantan Utara atau rakyat di malaya atau rakyat di
singapure?! Apa konsepsi yang engkau
keluarkan?!
Republik
Indonesia tegap mengeluarkan konsepsi; Pancasila! Manipol Usdek! Berdikari!
Trisakti! Nasakom! Dan ini semuanya saudara-saudara saya lihat di Kairo, sangat
dikagumi rakyat disana. Berdikari! Tempo hari saya katakan, bahwa justru di
Afrika saudara-saudara.
Mereka
berkata, “Perkataan presiden Soekarno bahwa, The Crowning of Independence is
not the membership of The United Nations, but the evenity to stand in our own
feet!“ Mereka orang Afrika dan orang Mesir berkata, “It’s Arrenk through
Afrika” Arrenk artinya mengglegar seperti bledek menghampar-hampar
saudara-saudara! Demikian pula tak kala saya berkata, beberapa tahun yang lalu,
GO TO HELL WITH YOUR AID! Pada waktu itu juga orang Afrika berkata, It’s Arrenk
through Afrika”. Saya tanya sekarang kepada Malaysia, Apa? Apa suaramu yang
membuat rakyat-rakyat di lain negara, merasa Arrenk, merasa mengglegar? Tidak
ada!
Malaysia
adalah suatu negara, kalau boleh dinamakan negara, TANPA KONSEPSI! Suatu negara
tanpa IDEOLOGI! Suatu negara yang kosong melompong! Bahkan tempo hari saya
katakan suatu negara yang diadakan untuk OVERHOLD THE CHINESE ELEMENT IN
MALAYSIA! To overhold mengetemkan rakyat disana yang asal dari Tiong Hoa. …. … dengan rakyat yang asal melayu.
Kita
tidak saudara-saudara kita adalah suatu negara yang mempunyai ide, mempunyai
ajaran, … …. Mempunyai agama. Sebab kalau dikatakan agama tidak boleh, memang
tidak boleh, …
INDONESIA
mempunyai pancasila, memberikan pancasila kepada dunia. INDONESIA mempunyai
manipol usdek, memberikan manipol usdek kepada dunia, INDONESIA mempunyai
trisakti, memberikan trisakti kepada dunia , INDONESIA mempunyai nasakom,
memberikan nasakom kepada dunia, INDONESIA mempunyai berdikari, memberikan ide
berdikari kepada dunia.
Kemarin
dulu di Bogor saya katakan, justru ide berdikari inilah membikin kaum imperalis
gemeter. Jikalau konfrensi AA yang ke-2 bisa terjadi, karena mereka yakin (kaum
imperalis), jika konfrensi AA ke-2 terjadi di Aljazair dan disitu INDONESIA
menganjurkan berdikari-berdikari kepada seluruh rakyat-rakyat asia dan afrika.
Aku berkata di Bogor, lonceng kematian imperalis berbunyi.
Sebab
…, inti dari imperalisme adalah membuat bangsa-bangsa, tidak berdiri diatas
kaki sendiri. Prinsip inti dari daripada imperalisme adalah membuat
bangsa-bangsa, memerlukan barang-barang bikinan imperalis, memerlukan
persenjataan dari pihak imperalis, memerlukan bantuan dari pihak imperalis.
Malaysia
adalah suatu bangsa yang berdikari? Sama sekali TIDAK! Dalam hal bertahanan
tidak berhenti-berhenti, “Hey, minta tolongg Inggris, minta tolongg Australi,
minta tolongg New Zealand. Hey Inggris, jika engkau benar-benar nggota daripada
commonwealth, tolonglah pada kami. Hey Australi, jika engkau benar-benar
anggota daripada commonwealth, tolonglah pada kami. Hey New Zealand, jika
engkau benar-benar anggota daripada commonwealth, tolonglah pada kami”.
Tolongg…Tolongg… mana itu berdikarinya saudara-saudara? Sama sekali TIDAK ADA!
Sebaliknya
kita, sebaliknya kita. Kita ini sekarang hendak dikepung saudara-saudara.
Malaya itu, singapure, adalah suatu basis sebetulnya saudara-saudara daripada
kekuasaan militer Inggris. Kalimantan utara basis daripada kekuasaan militer
Inggris. Dan saya bertahu kepada saudara-saudara, Inggris sekarang hendak
memperkuat juga, pulau diselatan kita. Dijadikan juga basis yang kuat. Jadi
utara kita dikepung, selatan kita dikepung. Tapi kita tidak minta tolong kepada
negara lain bangsa lain. “Hey kami dikepung minta tolong, TIDAK!” Kami malah
berkata, “Yooh, … komat-kamito … persatuan INDONESIA, hancur lebur sama
sekali!”
Yaah,
betul. Sana hendak mengepung kita sama sekali dari utara dari selatan. Dan kita
sebagai rakyat yang dikepung, terus terang saja, heh! Kita ngasah kita punya
pedang saudara-saudara, kita menggembleng kita punya gagah, menggembleng punya
limpong anggoro. Beberapa hari yang lalu sudah saya mengadakan pertemuan dengan
pak jendral nasution, dengan pak umar dani, dengan pak marta denata, dengan pak
yani, dengan pak sucipto palaka. Mari kita, sempurnakan kita punya pertahanan.
Oleh karena kita dikepung. Dan sekarang saudara-saudara, sudah! Konsepsi baru
dari pertahanan, sudah selesai. Dan dengan konsepsi baru itu kita bisa berkata,
“Yooh, sak karepmu majuo kabeh, … atiku” kita tidak akan mundur, tidak akan
berpisah sejari.
Kita
bisa menjadi bangsa yang besar!
0 komentar:
Posting Komentar